5 Makhluk Luar Biasa di Palung Mariana, Kawasan Paling Dalam di Planet Ini

Palung Mariana merupakan salah satu cekungan terdalam dan tergelap yang ada di Bumi. Dengan lokasinya yang sangat sulit dijangkau, tempat ini menyimpan banyak misteri yang hingga kini belum terpecahkan dan masih menjadi teka-teki besar bagi para ilmuwan.

Namun, dengan kemajuan teknologi yang pesat, para peneliti kini mulai mengungkap lebih banyak informasi mengenai kehidupan di dasar palung tersebut. Mengingat tekanan yang luar biasa tinggi dan kegelapan total yang menyelimuti dasar Palung Mariana, tidaklah mengejutkan jika makhluk-makhluk yang mendiami wilayah ini memiliki bentuk serta adaptasi yang sangat unik. Penelitian ini terus berlanjut, memberikan wawasan baru tentang ekosistem yang jarang terlihat.

Berikut adalah lima hewan yang memiliki keunikan tersendiri dan tinggal di Palung Mariana:

Ikan Naga Laut Dalam

Ikan naga (Aristostomias scintillans) memiliki panjang tubuh sekitar 15 sentimeter dan dilengkapi dengan rahang besar yang mengingatkan pada karakter Venom dalam film Marvel. Rahang ikan ini memiliki kemampuan untuk memanjang dan terbuka jauh melebihi kemampuan rahang ikan pada umumnya. Bagian mulut dan rahangnya dipenuhi dengan puluhan gigi taring yang tajam, memberikan kesan menakutkan dan mendukung kemampuannya dalam menangkap mangsa.

Barreleye

Barreleye memiliki fisik yang sangat unik dengan mata berbentuk tabung dan kepala yang transparan. Mata berbentuk tabung ini dapat berputar di dalam ‘batok’ transparan yang melindungi kepalanya, memungkinkan barreleye untuk mengamati mangsa potensial di sekitarnya atau mengarahkan pandangannya ke depan untuk melihat dengan jelas apa yang akan dimakannya. Fitur ini memberikan keunggulan bagi barreleye dalam mencari mangsa di kedalaman laut.

Mata ikan barreleye tidak hanya memiliki penampilan yang sangat unik, tetapi juga memiliki warna hijau yang mencolok. Para peneliti mengemukakan bahwa warna hijau ini memiliki fungsi khusus, yaitu untuk menyaring sinar matahari yang datang dari permukaan laut. Dengan demikian, ikan ini dapat lebih mudah mendeteksi cahaya bioluminescent yang dipancarkan oleh mangsanya, sehingga memudahkan mereka dalam berburu di kedalaman laut yang minim cahaya.

Mereka memanfaatkan mata berbentuk tabung yang sangat sensitif untuk mendeteksi siluet samar dari mangsanya yang berada di atas. Mata barreleye yang berbentuk tabung ini memberikan mereka kemampuan untuk fokus pada jarak pandang yang relatif sempit, memungkinkan mereka untuk mengamati mangsa dengan lebih tepat meskipun dalam kondisi cahaya yang minim.

Menariknya, mata ikan ini memiliki kemampuan unik untuk berputar. Inilah alasan mengapa para ahli biologi kelautan percaya bahwa mata barreleye mampu melihat ke atas untuk mendeteksi bayangan samar dari mangsa potensial. Kemudian, ketika ikan ini perlahan-lahan bergerak mendekati mangsanya, matanya dapat diarahkan kembali ke depan untuk memastikan pandangan yang lebih fokus dan tepat saat mendekati targetnya.

Gurita Dumbo

Makhluk yang menakjubkan ini dikenal sebagai salah satu jenis gurita laut dalam yang populer dengan nama dumbo. Gurita ini bergerak dengan sangat anggun, mengepakkan sirip yang menyerupai telinga, sekaligus menggunakan lengannya yang lentur sebagai alat untuk mendayung dan mendorong dirinya melalui air.

Mereka mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan yang sangat ekstrem dengan menjadi oportunis yang sangat sempurna. Dalam hal ini, betina memiliki kemampuan untuk membawa telur-telur dalam berbagai tahap perkembangan yang berbeda-beda.

Ini berarti bahwa ketika mereka kawin, betina memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma jantan sampai kondisi lingkungan benar-benar mendukung dan cocok untuk menghasilkan keturunan.

Hiu Goblin

Hiu goblin (Mitsukurina owstoni) adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari keluarga Mitsukurinidae, dengan sejarah evolusi yang mencakup sekitar 125 juta tahun. Ada sejumlah kasus di mana nelayan berhasil menangkap hiu ini. Walaupun spesies ini sudah dideskripsikan lebih dari seratus tahun yang lalu, informasi tentang hiu ini tetap terbatas akibat habitatnya yang berada di kedalaman laut yang sulit diakses oleh manusia.

Hiu goblin dilengkapi dengan sistem sensorik canggih yang dikenal sebagai ampullae of Lorenzini, terletak pada moncongnya. Sistem ini memungkinkan hiu untuk mendeteksi impuls listrik yang sangat lemah dalam air. Impuls ini dapat berupa denyut nadi dari calon mangsa yang kebetulan melintas di dekatnya. Ketika mangsa mendekat, rahang hiu goblin akan bergerak maju dengan cepat dan mendadak, menggunakan gigi tajam menyerupai jarum untuk menusuk dan menangkap mangsanya.

Setan Laut Hitam

Bagi kamu yang pernah menyaksikan film Finding Nemo, tentu sudah akrab dengan ikan unik ini. Ikan pemancing yang menyerupai makhluk alien, dikenal juga sebagai Melanocetus, memiliki umpan bioluminescent yang menarik. Ikan ini dilengkapi dengan bagian tubuh yang memanjang di atas kepalanya, mirip dengan joran pancing, dengan bola kecil yang dapat memancarkan cahaya. Fitur ini digunakan secara efektif untuk menarik perhatian mangsa di dalam kegelapan laut.

Pada tahun 2014, Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) membuat terobosan penting dengan berhasil merekam penampakan ikan setan laut hitam untuk pertama kalinya. Ikan ini dikenal karena penampilannya yang menyeramkan dengan gigi-gigi berduri yang tampak mengancam saat mulutnya yang lebar terbuka. Namun, meskipun tampilannya menakutkan, ikan ini sebenarnya hanya memiliki panjang sekitar 20 sentimeter. Jadi, tidak sebesar yang mungkin kita bayangkan, teman-teman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *